Jumat, 23 November 2012

Hitungan Neptu Bukan Klenik

Sekilas mengenai perhitungan Neptu, yang merupakan warisan luhur dari pendahulu kita, sebagai ilmu titen (sama dengan sistem kalender yang lain) memberikan penanda pada setiap hari dan pasaran, berupa angka, sebagai ancar-ancar tentang pengaruh dari hari-hari tersebut terhadap manusia yang lahir di hari itu, aktifitas di hari tersebut, dan banyak hal lain lagi yang dapat diuraikan dengan ilmu Neptu.

Dengan adanya ancar-ancar dari nilai Neptu tersebut, manusia dapat memanfaatkan sebagai informasi tambahan jika akan melakukan sesuatu, menilai sesuatu, pada hari-hari tertentu.

Sama dengan ancar-ancar di kalender Masehi, misalnya bahwa bulan Oktober adalah dimulainya musim hujan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk mempersiapkan lahan pertaniannya.

Tidak ada yang klenik di kedua hal tersebut.

Contoh lagi, misalnya seseorang lahir di neptu A, maka akan memiliki karakter yang telah dititeni bersifat, misalnya, pemarah. Jika menikah dengan seseorang di neptu B, yang memiliki karakter pemarah pula, maka dikhawatirkan akan sering terjadi cekcok.

Karena hanya bersifat informasi, implementasi di kehidupan nyata tetap diserahkan kepada manusianya, mau diteruskan atau tidak. Mau tetap marahan atau tidak, dan lain sebagainya.

Nah, di sini mulai timbul permasalahan, ketika ada banyak kesalahpahaman dan kepentingan yang terlibat dalam penerapan perhitungan Neptu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar