Selasa, 6 Mei 2014 14:20 WIB
Solopos.com, KLATEN--Pemerintah
Desa (Pemdes) Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan belum menerima aduan dari
masyarakat terkait dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan karena
kebocoran pipa milik PT Pertamina. Pemdes Karanglo pun berencana meninjau lokasi
yang menjadi tempat bocornya pipa di kawasan setempat.
“Tiga hari sejak kebocoran pipa penyalur bahan
bakar minyak (BBM) milik Pertamina di Sungai Sijaran, kami belum menerima aduan
dari masyarakat terkait dampak pencemaran lingkungan,” kata Kepala Desa (Kades)
Karanglo, Kabul Subahid, kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Selasa
(6/5/2014).
Menurutnya, di sepanjang aliran sungai Sijaran tersebut ada sekitar 50 hektare
(Ha) lahan pertanian. Selain itu, pipa yang bocor ternyata berdekatan dengan tanah
khas desa setempat.
Hingga saat ini, pihaknya belum bisa memastikan
kerugian akibat dugaan pencemaran lingkungan dari pipa Pertamina yang
bocor. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima keluhan warga
yang terkenda dampak sabotase pipa penyalur BBM ke Depo Pertamina ke Boyolali
itu.
“Namun, dampak yang pasti dirasakan memang air
sungai sempat tercemar pada Minggu (4/3/2014). Bahkan, ikan yang hidup di
sungai sampai banyak yang mati dan menjadi rebutan warga. Rencananya, Selasa
(kemarin) ini kami meninjau lokasi bocornya pipa Pertamina,” katanya.
Pantauan Espos, Selasa, sejumlah petugas PT Pertamina masih berjaga-jaga di
sekitar lokasi kebocoran pipa. Lokasi juga masih disterilkan dari warga yang
ingin mendekat.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT. Pertamina
mengaku kebocoran pipa yang terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan
akibat ulah pencuri. Pertamina pun menerjunkan tim Health Safety &
Environmental (HSE) untuk memperbaiki pipa yang bocor, Senin (5/5/2014).
Humas Pertamina Unit Pemasaran DIY-Jawa Tengah,
Robert MV Dumatubun, mengaku sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah
(Jateng) untuk mengungkap kasus pencurian BBM di kawasan Klaten tersebut.
“Penyebab bocornya pipa dilakukan secara sengaja
dan kami sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk menuntaskan kasus
tersebut. Sebab, ada indikasi pencurian BBM dan harus ditangani secara serius,”
papar Robert saat dihubungi solopos.com, Senin.
Sumber : http://www.solopos.com/2014/05/06/pipa-pertamina-bocor-pemdes-karanglo-belum-terima-aduan-pencemaran-lingkungan-506298