Rabu, 07 Mei 2014

Sukarelawan Sisir Lereng Merapi di Antara Jurang Sedalam Ratusan Meter


Kamis, 1 Mei 2014 16:41 WIB
Solopos.com, KLATEN — Upaya perbaikan pipa yang pecah di sumber air Goa Lowo yang ada di bukit Bibih, lereng Gunung Merapi, akhirnya membuahkan hasil. Rabu (30/4/2014), air bisa memancar keluar dan mengalir ke bak penampungan warga di Dusun Gedong Ijo, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Kendati demikian, perbaikan masih terganjal 150-an meter pipa yang masih rusak.

Pantauan Solopos.com, puluhan warga dibantu sukarelawan mulai memperbaiki pipa yang rusak sekitar pukul 06.00 WIB. Dengan mengendarai sepeda motor, mereka menelusuri jalan setapak yang sangat terjal. Mereka harus ekstra hati-hati karena jalan menuju sumber air dikelilingi oleh jurang sedalam ratusan meter. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa mencapai Goa Lowo yang berjarak 2,4 km dari bak penampungan atau rumah terakhir warga yang terletak paling atas di kawasan tersebut.

Di lokasi, warga dan sukarelawan berjuang keras menemukan titik pipa yang pecah. Sebab, pipa yang pecah tersebut tertutup material longsoran tebing. Setelah berjuang keras selama lebih dari enam jam, warga dan sukarelawan akhirnya berhasil menemukan serta memperbaiki pipa yang pecah.

Kaur Kesra Desa Tegalmulyo, Pekik, yang saat itu memimpin perbaikan mengatakan masih ada sekitar 150 meter pipa yang rusak. “Air sudah bisa memancar dan mengalir ke bak, namun masih ada 150 meter pipa yang rusak,” katanya kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Upaya perbaikan pun dihentikan karena warga dan relawan tidak lagi memiliki stok yang cukup untuk mengganti pipa yang rusak. Kondisi tersebut membuat debit air mengecil dibandingkan sebelumnya. Kendati demikian, Pekik yakin untuk sementara waktu kebutuhan air masih cukup untuk memenuhi 200an warga yang tinggal di Dusun Gedong Ijo dan Ger Tengah.

Salah satu warga, Tirto Wiyono, mengaku lega dengan perbaikan pipa yang berhasil tersebut. Kini, dia tidak perlu khawatir lagi kekurangan air bersih. “Sebab, jika air dari sumber alami tidak lagi mengalir. Kami hanya bisa mengandalkan dari air hujan di penampungan,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Rabu. Selama ini, pihaknya mengaku mengandalkan air dari sumber alami untuk konsumsi.

Sedangkan, untuk keperluan mencuci, mandi, minum ternak menggunakan air dari hujan yang ditampung di masing-masing bak rumah warga. “Air sangat berharga bagi warga yang tinggal di lereng Merapi, sehingga kami sangat senang jika sudah lancar kembali,” katanya.

Sumber : http://www.solopos.com/2014/05/01/pipa-air-merapi-pecah-sukarelawan-sisir-lereng-merapi-di-antara-jurang-sedalam-ratusan-meter-505508

Tidak ada komentar:

Posting Komentar