Senin, 5 Mei 2014 15:45 WIB
Solopos.com, KLATEN—PT Pertamina
mengaku kebocoran pipa yang terjadi di Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan
akibat ulah pencuri. Pertamina pun menerjunkan tim Health Safety &
Environmental (HSE) untuk memperbaiki pipa yang bocor, Senin (5/5/2014). Dalam
kejadian tersebut, wartawan dan sekuriti sempat bersitegang karena dilarang
mendekat dan memotret.
Pantauan solopos.com di lokasi, proses perbaikan
dikawal ketat oleh sekuriti PT Pertamina. Satu-satunya akses menuju pipa yang
bocor melewati pematang sawah dijaga sejumlah petugas.
Sekuriti tersebut berusaha untuk mensterilkan lokasi yang bocor. Wartawan yang
mencoba melewati pematang sawah untuk menuju ke arah pipa yang bocor sempat
bersitegang dengan pihak sekuriti. Pasalnya, sekuriti berusaha untuk
menghalang-halangi wartawan yang ingin mendekat dan mengambil gambar.
Wartawan juga sudah menunjukkan kartu pers, namun
sekuriti tetap bersikukuh untuk tidak mengizinkan masuk. Namun, begitu sejumlah
petani memasuki pematang sawah tersebut, sekuriti langsung mengizinkan.
Sementara, Humas Pertamina Unit Pemasaran
DIY-Jawa Tengah, Robert MV Dumatubun, mengaku kebocoran pipa karena ulah
pencuri. Hingga saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah
(Jateng) untuk mengungkap kasus pencurian BBM di kawasan Klaten tersebut.
“Penyebab bocornya pipa dilakukan secara sengaja dan kami sudah berkoordinasi
dengan Polda Jateng untuk menuntaskan kasus tersebut. Sebab, ada indikasi
pencurian BBM dan harus ditangani secara serius,” papar Robert saat dihubungi
solopos.com, Senin.
Menurutnya, pencurian BBM di kawasan Klaten
tersebut telah mengakibatkan kerugian besar bagi PT Pertamina. Kendati
demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa nilai kerugian akibat sabotase
tersebut.
Saat ditanya tercemarnya lingkungan setempat
akibat BBM yang tumpah, pihaknya juga belum bisa berkomentar banyak. “Kami
masih menunggu laporan dari tim HSE yang tengah menlakukan investigasi kasus
tersebut, termasuk tercemarnya lingkungan yang membuat kerugian warga
setempat,” tegasnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Danu
Pamungkas, yang saat ini meninjau lokasi pipa yang bocor menduga kasus tersebut
karena pencurian. “Dugaannya memang pencurian, namun belum bisa disimpulkan
karena barang buktinya juga masih dibawa oleh tim dari PT Pertamina,” paparnya
kepada wartawan di lokasi, Senin.
Seperti diberitakan sebelumnya, pipa milik PT
Pertamina yang bocor tersebut kali pertama diketahui oleh seorang warga
setempat. Warga curiga karena melihat Sungai Tengah yang ada di kawasan
setempat tercemar minyak.
Setelah ditelusuri, minyak tersebut ternyata
berasal dari pipa milik PT Pertamina yang bocor di jurang sungai. Banyaknya
minyak yang mengalir ke sungai sempat membuat banyak ikan menjadi mabuk dan
akhirnya mati.
Kejadian tersebut sempat membuat warga heboh.
Bahkan, warga sampai berlomba-lomba terjun ke sungai yang tercemar untuk ikut
mencari ikan yang tidak berdaya karena keracunan itu.
Sumber : http://www.solopos.com/2014/05/05/kebocoran-pipa-pertamina-pertamina-akui-disabotase-wartawan-dilarang-ambil-gambar-506114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar